LABORATORIUM PRESERVASI DAN REPROGRAFI

 

Laboratorium Preservasi dan Reprografi adalah fasilitas khusus yang bertujuan untuk merawat, memperbaiki, dan menduplikasi arsip atau dokumen penting untuk memastikan kelestariannya. Laboratorium ini berperan penting dalam menjaga integritas fisik dan digital dari arsip yang memiliki nilai sejarah, hukum, atau administratif yang signifikan. Berikut adalah rincian fitur, fungsi, dan metode yang digunakan dalam laboratorium ini:

Fasilitas Preservasi:

Kontrol Lingkungan: Ruang dengan kontrol suhu dan kelembaban untuk mencegah kerusakan fisik pada arsip.

Bahan Pengawet: Penggunaan bahan-bahan khusus yang aman untuk membantu mempertahankan kondisi arsip.

Fasilitas Reprografi:

Peralatan Pemindai: Scanner beresolusi tinggi untuk mendigitalisasi dokumen fisik.

Mesin Fotokopi : Untuk membuat salinan fisik  dari dokumen.

Teknik dan Metode Restorasi:

    • Perbaikan Fisik: Teknik untuk memperbaiki kertas yang sobek, menghilangkan noda, dan mengatasi kerusakan lainnya.
    • Digital Restoration: Penggunaan perangkat lunak untuk memperbaiki dan memperjelas dokumen digital yang rusak atau pudar.

Preservasi Dokumen:

Perawatan Preventif: Langkah-langkah untuk mencegah kerusakan, seperti penggunaan penutup pelindung dan bahan pengawet.

Restorasi: Perbaikan dokumen yang sudah rusak untuk mengembalikan kondisi aslinya.

Reprografi:

Digitalisasi: Mengonversi dokumen fisik ke format digital untuk memudahkan akses dan pelestarian jangka panjang.

Reproduksi: Membuat salinan fisik dari dokumen asli untuk penggunaan sehari-hari, sehingga arsip asli tetap terjaga.

Pengelolaan Arsip Digital:

    • Penyimpanan Digital: Menyimpan salinan digital dari dokumen di server yang aman.
    • Akses dan Distribusi: Menyediakan akses digital ke dokumen bagi pengguna yang berwenang melalui sistem manajemen arsip elektronik.

Metode Preservasi:

  1. Deasidifikasi: Proses kimia untuk menetralkan asam dalam kertas yang dapat menyebabkan kerusakan seiring waktu.
  2. Encapsulation: Menyegel dokumen dalam bahan plastik pelindung untuk mencegah kerusakan fisik.
  3. Lamination: Melapisi dokumen dengan plastik untuk memberikan perlindungan tambahan.

Metode Reprografi:

  1. Scanning: Menggunakan scanner beresolusi tinggi untuk membuat salinan digital dari dokumen fisik.
  2. Photocopying: Membuat salinan fisik dari dokumen asli menggunakan mesin fotokopi.
  3. Microfilming: Mengonversi dokumen ke format mikrofilm untuk penyimpanan jangka panjang yang aman.

Manfaat:

  1. Pelestarian Jangka Panjang: Melindungi dokumen dari kerusakan fisik dan kimia yang bisa terjadi seiring waktu.
  2. Aksesibilitas: Memudahkan akses ke dokumen melalui digitalisasi dan penyimpanan online.
  3. Keamanan Informasi: Menyimpan salinan digital dan fisik dari dokumen penting untuk mencegah kehilangan informasi.

Laboratorium Preservasi dan Reprografi memainkan peran vital dalam menjaga dan melestarikan arsip yang bernilai tinggi, memastikan bahwa dokumen tersebut tetap dapat diakses dan digunakan oleh generasi mendatang.